Kamis, 06 Oktober 2011
Butuh Cepat!
Kata tmn gua ada aplikasi Roll a Joint, tapi download nya bkn di market, di kaskus.. Tapi gua cari2 kok gak ada ya? Kalo ada yg tau tolong secepatnya ksh tau gua ya!
Senin, 26 September 2011
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris Lucu
Setelah kupikir-pikir lagi bahasa inggris itu lucu dan rumit juga. Bagaimana tidak? misalnya huruf dobel oo dibaca u, seperti book dibaca buk. Gak hemat huruf. Kadang-kadang huruf yang sama malah dibaca berbeda, misalanya CUT (dibaca kat), sedangkan PUT dibaca tetap put juga, kenapa ngga pat?. Sedangkan AIR malah artinya UDARA, PUPPY (baca papi) artinya anak anjing. Kalau Buffalo (baca bafalo atau bapak lo) artinya kerbau. Kalau COW (baca kau) artinya sapi. Jadinya: Papi anak anjing, bapaklo kerbau, kau sapi. hahaha…Contoh lainnya: mau bilang satu buku dalam bahasa inggrisnya adalah a book, kalau dua buku harus bilang two books. Mengapa kok ditambah s segala? Sedangkan tomato jika lebih dari satu tidak boleh tomatos harus ditambah es menjadi tomatoes. Setahu saya kalo tomat ditambah es menjadi es tomat!.
Sabtu, 24 September 2011
Cerita di sekolah
Aku mau cerita tentang cerita serem di sekolahku. Sekolahku, kan sekolah baru, jadi masih ada lantai atas yang lagi dibangun. Nah, pas itu, ada murid kelas rendah yang naek2 tangga ke lantai atas yang baru dibangun. Aku dan temanku lagi main di dekat tangga, dan ada guru yang ngeliat murid2 itu naik.
"Cepet kejar!", perintah guruku kepada aku dan temanku. Dengan cepat kami berlari keatas, dan aku sudah berada tepat di belakang anak-anak itu, dan saat mau kutarik bajunya, tiba-tiba anak-anak itu menghilang!
"Eh anak2 nya kemana?" tanya temanku. Aku bingung bukan kepalang.
"Gak tau! tadi perasaan ada disini!" jawabku.
"Eh jangan nakut-nakutin, ya!" temanku memang terlihat ketakutan.
"Gak kok!" dan tiba-tiba terlihat anak2 itu lagi, di dekat lorong yang menuju kamar mandi.
"Ayo kejar!" seru temanku. Aku dan temanku langsung mengejarnya. Anak2 itu berjalan lambat, dan dengan cepat aku bisa kembali kebelakangnya.
"Nga-" sebelum aku bisa menggapai anak itu, anak itu sudah hilang lagi, dan sekarang ada di kamar mandi.
"Woy! mau kabur kemana lagi?!" seruku dan temanku sambil berlari kekamar mandi. Dan di kamar mandi itu ada darah banyak.
"Anak2 nya mana?" tanya temanku.
"Gak tau! kita kebawah aja, yuk! serem nih, disini!" ajakku sambil ambil langkah seribu.
Saat sampai di bawah, ada anak yang tadi kami kejar. Anak itu sedang mengobrol dengan guru tadi.
"Bu, anak-anaknya gak berhasil ketangkep!" laporku.
"Memangnya kalian ngapain? kok main2 ke atas, sih?" tanya guruku bingung.
"Lah, kan ibu yang nyuruh kami keatas!" protes temanku.
"Apa, sih? orang ibu ada di ruang guru tadi!" bantah guruku.
"Nah lo... jadi siapa yang tadi kita kejar?" tanyaku, berbisik ketemanku. Temanku itu tampak pucat,dan dia menunjuk ke arah sudut dinding.
"ITU!" teriaknya.
"Mana?" tanyaku sambil mendekati tempat yang dia tunjuk.
"I-itu..." dan aku merasakan ada tangan yang memegang bahuku. Tangan itu dingin sekali, dan aku merinding.
"Yang bener aja, ah!" teriakku sok berani, tapi aku tetap ketakutan.
"BENER!" teriak temanku parau.
Langsung saja aku narik lengan temanku dan membawanya kembali kekelas dengan segera.
THE END.
"Cepet kejar!", perintah guruku kepada aku dan temanku. Dengan cepat kami berlari keatas, dan aku sudah berada tepat di belakang anak-anak itu, dan saat mau kutarik bajunya, tiba-tiba anak-anak itu menghilang!
"Eh anak2 nya kemana?" tanya temanku. Aku bingung bukan kepalang.
"Gak tau! tadi perasaan ada disini!" jawabku.
"Eh jangan nakut-nakutin, ya!" temanku memang terlihat ketakutan.
"Gak kok!" dan tiba-tiba terlihat anak2 itu lagi, di dekat lorong yang menuju kamar mandi.
"Ayo kejar!" seru temanku. Aku dan temanku langsung mengejarnya. Anak2 itu berjalan lambat, dan dengan cepat aku bisa kembali kebelakangnya.
"Nga-" sebelum aku bisa menggapai anak itu, anak itu sudah hilang lagi, dan sekarang ada di kamar mandi.
"Woy! mau kabur kemana lagi?!" seruku dan temanku sambil berlari kekamar mandi. Dan di kamar mandi itu ada darah banyak.
"Anak2 nya mana?" tanya temanku.
"Gak tau! kita kebawah aja, yuk! serem nih, disini!" ajakku sambil ambil langkah seribu.
Saat sampai di bawah, ada anak yang tadi kami kejar. Anak itu sedang mengobrol dengan guru tadi.
"Bu, anak-anaknya gak berhasil ketangkep!" laporku.
"Memangnya kalian ngapain? kok main2 ke atas, sih?" tanya guruku bingung.
"Lah, kan ibu yang nyuruh kami keatas!" protes temanku.
"Apa, sih? orang ibu ada di ruang guru tadi!" bantah guruku.
"Nah lo... jadi siapa yang tadi kita kejar?" tanyaku, berbisik ketemanku. Temanku itu tampak pucat,dan dia menunjuk ke arah sudut dinding.
"ITU!" teriaknya.
"Mana?" tanyaku sambil mendekati tempat yang dia tunjuk.
"I-itu..." dan aku merasakan ada tangan yang memegang bahuku. Tangan itu dingin sekali, dan aku merinding.
"Yang bener aja, ah!" teriakku sok berani, tapi aku tetap ketakutan.
"BENER!" teriak temanku parau.
Langsung saja aku narik lengan temanku dan membawanya kembali kekelas dengan segera.
THE END.
Rabu, 07 September 2011
Cerita horror
Rojas, 15, Sarawak
Malam itu di asrama anak laki-laki panas sekali. Dan Husein masih belum bisa tidur. Berkali-kali ia membalikkan badannya di tempat tidur sambil mengumpat-umpat.
"Kenapa aku harus tidur secepat ini? Aku kan sudah sehat!"
Sudah tiga hari ia menempati klinik asrama karena radang tenggorokan yang dideritanya. Sebenarnya sore itu dokter sudah menyatakan bahwa ia sudah sembuh, tapi ia hanya mengijinkan untuk kembali ke kamarnya esok paginya.
"Besok saja ya, sekarang kan tanggung, kamarmu yang dulu belum dibersihkan. Nanti kalau kamu sakit lagi gimana? Kamu nggak mau penyakitmu bertambah parah kan?" Dokter Hamed berujar sambil tersenyum. Suster Ema yang berdiri di samping pak dokter ikut mengiyakan sambil mengacak-acak rambut Husein.
“Betul, Nak. Tadi waktu saya ke sana ternyata dinding sebelah kananmu masih dicat, dan kemungkinan baru selesai besok pagi. Sabar ya, Nak. Lagipula kamarmu yang ini kan jauh lebih luas dan jendelanya pun jauh lebih besar. Besok saja ya, Nak?”
Husein terpaksa menurut sambil bersungut-sungut. Sialan, umpatnya, bisa mati kebosanan aku di sini. Tinggal selama tiga hari di klinik asrama itu sendirian yang letaknya bersebelahan dengan kamar ibu asrama terasa tiga tahun baginya. Tidak ada televisi dan radio. Sungguh membosankan! Setiap hari yang dikerjakannya hanyalah membaca buku-buku cerita usang yang dipinjamnya dari Syahril, anak tukang kebun di asrama tersebut.
“Anak Kancil Bertemu Dengan Berry si Beruang Coklat..” Husein menggumam sambil jari jemarinya menyeruak halaman demi halaman buku cerita lusuh yang dipegangnya tersebut. Apa remaja seumur dia masih suka membaca buku cerita anak-anak seperti ini? Husein menggeleng-gelengkan kepalanya sambil diam-diam menertawakan Syahril yang memang penampilannya lugu dan polos. Pantas dia masih menjomblo, Husein tersenyum sambil membayangkan Syahril dengan sandal jepit biru dan kaos oblong kedodoran yang hampir setiap hari dikenakannya tersebut.
Hawa di ruangan kecil di samping kamar ibu asrama tersebut masih terasa panas. Tetapi Husein sudah tidak mengindahkannya lagi. Ia sedang asyik dengan cerita Kancil dan Beruang yang terdapat di hadapannya. Baginya tiada jalan lain untuk membunuh waktu yang membosankan tersebut dengan memaksakan dirinya memahami dan terlarut dengan setiap aluran cerita yang terpaksa direguknya kata demi kata.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Jam sudah menunjukkan hampir pukul setengah satu pagi. Sayup-sayup terdengar suara binatang malam bersahutan dari luar jendela kamarnya diiringi sesekali suara lembut hembusan angin yang bertiup di sela-sela cabang pepohonan akasia di samping kanan jendela kamar bercat putih tersebut.
Husein memandang ke arah jendela di sampingnya yang terbuka setengah. Angin malam berhembus masuk ke dalam kamarnya yang juga dicat putih. Huh, masih terasa panas, keluhnya sambil mengusap keningnya yang agak berkeringat. Kipas angin di atas kepalanya sudah lama tidak berfungsi lagi. Tangannya bergerak untuk membuka jendela itu lebih besar lagi ketika ia menangkap sesosok bayangan putih berkelebat di atas pohon tepat di seberang kamarnya.
Husein menggosok-gosokkan matanya. Apa itu, pikirnya penasaran.
Husein kini duduk dengan tegak di atas ranjangnya yang berderit-derit setiap kali ia menggerakkan tubuhnya yang sedikit gempal. Sosok itu kini terlihat jelas. Ia adalah sesosok wanita muda cantik yang sedang duduk duduk di atas dahan yang tinggi sambil menggerak-gerakkan kakinya dan bersenandung pelan. Seolah-olah ia sedang berayun-ayun di atas ayunan. Rambutnya terlihat hitam lurus ikut bergerak-gerak ditiup angin yang berhembus pelan. Parasnya lembut dan cantik. Wanita misterius itu terus saja asyik bersenandung seolah tak memperhatikan sepasang mata yang mengawasinya dari kejauhan.
Husein menatapnya tak berkedip. Jantungnya berdegup keras. Keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya. Tangannya gemetaran. Otaknya seakan berhenti berputar. Dia hanya duduk terpaku menatap pemandangan di depannya.
Sekonyong-konyong wanita itu berhenti bersenandung dan dengan tiba-tiba menatap lurus ke arah Husein yang masih duduk terpaku di dalam kamarnya. Tatapannya tajam dan menusuk. Setajam tatapan elang yang hendak menerkamnya bulat-bulat dari atas pohon. Suasana bertambah hening mencekam. Husein merasakan seolah darahnya berhenti mengalir.
Sebelum Husein sempat menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi, tiba-tiba wanita itu ‘terbang’melayang dari atas pohon tempatnya bertengger dan detik berikutnya wajahnya sudah berada dekat sekali di jendela. Mata mereka saling bertatapan satu sama lain. Wanita itu berdiri begitu dekat dengan wajahnya sehingga Husein bisa merasakan hembusan hawa dingin dari sosok di hadapannya itu. Saat berikutnya tiba-tiba saja wanita itu tersenyum menyeringai. Wajah ayunya digantikan oleh paras yang tiba-tiba terlihat begitu menyeramkan. Taringnya yang panjang dan runcing menyeruak dari senyumnya yang jahat!
Husein tersentak! Dengan refleks ia menutup jendela dan meguncinya serta menutup tirainya rapat-rapat. Tubuhnya gemetaran hebat di atas ranjang. Detik berikutnya ia menjerit sekuatnya sambi berteriak-teriak minta tolong dan menyelubungi dirinya dengan selimut bergaris hijau yang selama ini tidak pernah dipakainya. Tapi kemudian ia teringat bahwa ibu asrama sedang keluar kota dan ia tidak tahu ke mana suster centil yang seharusnya berjaga di kamar sebelah. Sial! Sial! Sial! Sejuta kali SIAL! Ia berkali-kali mengumpat dalam hati.
Kemudian ia berusaha mengucapkan doa-doa yang pernah dipelajarinya selama ini. Entah karena gugup atau lupa, tidak satu pun doa-doa yang sempurna diucapkannya.
Tapi ia tidak peduli. Ia terus berusaha keras mengucapkan doa-doa sebisanya sampai ia kelelahan dan jatuh tertidur di balik selimutnya yang tebal. Beberapa saat kemudian ia terbangun karena merasa kegerahan. Tubuhnya basah kuyup oleh keringat. Pelan-pelan ia membuka selimut yang menyelubungi kepalanya sedikit demi sedikit dan mengintip keadaan kamarnya. Keadaan sunyi senyap. Jam dinding berdetak pelan dan lembut. Husein melirik ke arah jam tersebut. Sudah pukul 2.15 pagi.
Ia menyibakkan selimutnya dan berusaha untuk tidur lagi ketika ia mendengar suara langkah sepatu berhak tinggi di koridor di depan kamarnya. Mungkinkah itu ibu asrama yang baru datang dari luar kota?
Husein baru saja memejamkan matanya ketika ia mendengar seseorang membuka pintu kamarnya dan melangkah masuk ke dalam.
"Bagaimana keadaanmu hari ini, Sayang?" Suara suster Jane yang genit yang dikenalnya selama ini menenangkannya. Mendadak ia merasa lega karena ia tidak sendirian lagi di kamarnya. Parfum suster Jane mulai menyeruak memenuhi ruang tersebut.
"Eh, baik, Sus. Suster dari mana? Kok sudah selarut ini belum tidur?" Husein berkata. Matanya terkesima tatkala melihat tubuh suster Jane yang terbalut erat di balik seragam putihnya yang terlihat sangat ketat dan sesak. Ia kelihatan lebih cantik dari biasanya.
"Aku baru saja menemai Bu Christin menonton telivisi dan lalu aku jalan-jalan di luar sebentar, soalnya udara panas sekali sih hari ini," Suster Jane berkata pelan sambil mengusap-usap dahi Husein yang basah oleh keringat.
“Kamu sendiri kok belum tidur, Sayang?” Suster muda yang terlihat sangat cantik dan seksi itu tersenyum lagi. Ia begitu lembut dan penuh perhatian. Tangannya yang halus terasa sangat menentramkan hati Husein yang segera melupakan kejadian menyeramkan sebelumnya. Kini jantungnya mulai berdegup kencang lagi. Bukan karena takut. Tapi karena tubuh Suster Jane terlihat semakin indah tatkala ia mendekat untuk mengecup keningnya. Tak lama Husein pun merasa mengantuk dan ia mulai menutup matanya.
"Tidurlah, Sayang..." Suster Jane berkata lembut. Rambutnya yang harum menyapu lembut wajah Husein.
Husein membuka matanya kembali untuk mematikan lampu baca yang ada di samping tempat tidurnya ketika tanpa sadar ia melihat ke arah lantai dan menyadari bahwa yang selama ini dikiranya Suster Jane ternyata kakinya tidak menapak pada tanah melainkan melayang di udara!
Seketika Husein menjerit dan meloncat dari tempat tidurnya dan segera berlari di koridor sambil berteriak-teriak seperti orang gila. Ia berlari ke arah kamar Pak Singh, tukang kebun, yang kebetulan berada tidak jauh dari kamarnya. Ia menggedor-gedor kamarnya sambil berteriak-teriak ketakutan. Matanya nanar dan nafasnya terasa sesak.
Sesaat kemudian Husein sudah berada di dalam kamar Pak Singh, yang masih berusaha menenangkannya. Sementara itu guru-guru dan teman-temannya yang lain yang terbangun oleh teriakannya ikut berdesak-desakan di kamar Pak Singh yang sempit dan mengerubunginya. Mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya telah terjadi.
"Tenang, tenang... Biarkan ia minum dulu," kata Pak Ahmad sambil menyodorkan segelas air putih. Husein menerima air yang disodorkan dan segera meminumnya. Tanpa disadarinya tiba-tiba ia merasa sangat haus, dan ia segera menghabiskan air tersebut. Pak Ahmad dan beberapa staf lain yang sedang bertugas malam itu memandanginya dengan cemas.
“Kamu tidak apa-apa, Nak?”
Husein menggelengkan kepalanya lemah. Kini ia sudah jauh merasa lebih baik dari sebelumnya. Beberapa saat kemudian setelah ia tenang, ia menceritakan apa yang telah dialaminya malam itu. Semua berpandang-pandangan.
"Pasti itu Aisyah. Ya, itu pasti dia...," orang-orang ribut menggumam.
“Aisyah? Siapa dia?” Dahi Husein berkerut.
Kemudian Pak Singh menceritakan bahwa beberapa tahun yang silam terdapat seorang siswa yang dikeluarkan dari asrama karena berpacaran dengan anak salah seorang tukang kebun waktu itu. Hubungan mereka tidak direstui oleh kedua belah pihak sehingga pihak asrama terpaksa mengeluarkan siswa tersebut dari sekolah. Sejak saat itu anak laki-laki itu tak lagi menunjukkan batang hidungnya di asrama tersebut sehingga Aisyah merasa putus asa dan mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di atas pohon tepat di depan kamar klinik asrama. Tubuhnya yang telah dingin dan kaku ditemukan pada pagi hari keesokan harinya oleh ayahnya sendiri yang telah mencarinya ke mana-mana malam sebelumnya.
Jumat, 02 September 2011
Senin, 29 Agustus 2011
resident 4 evil
Leon S. Kennedy, formely Racoon City Police Departement's idealistic rookie cop, is now a U.S. agent with a top-secret mission to rescue the President's daughte, who has been kidnapped by a mysterious organization.
As Leon encounters unimaginable horrors, he must find out who -- or what -- is behind everything.
As Leon encounters unimaginable horrors, he must find out who -- or what -- is behind everything.
Jumat, 26 Agustus 2011
Music
#np Secondhand serenade - your call
#np Avenged Sevenfold - God Hate Us
#np 30 Second to Mars - King and Queens
#np Avenged Sevenfold - God Hate Us
#np 30 Second to Mars - King and Queens
Minggu, 21 Agustus 2011
Minggu, 14 Agustus 2011
A7x
Avenged Sevenfold
adalah band favorit saya, sejak ke pergian James Owen Sullivan, pada kurang lebih 2 thn yang lalu, pada awalnya mereka mengadakan sebuah pesta dan menghabiskan 1 tong berisi bir itu. Keesokan harinya M. Shadow bermain golf, sekitar pukul 8 pagi, Johnny Chris menelpon M. Shadow dan memberitahukan bahwa James Owen Sullivan telah meninggal. Dan sekarang di ganti oleh Ilejay, culun.
adalah band favorit saya, sejak ke pergian James Owen Sullivan, pada kurang lebih 2 thn yang lalu, pada awalnya mereka mengadakan sebuah pesta dan menghabiskan 1 tong berisi bir itu. Keesokan harinya M. Shadow bermain golf, sekitar pukul 8 pagi, Johnny Chris menelpon M. Shadow dan memberitahukan bahwa James Owen Sullivan telah meninggal. Dan sekarang di ganti oleh Ilejay, culun.
Jumat, 12 Agustus 2011
Go follow @MikoGates: Speechless....... Gue udah nggak tau lagi mau ngom...
Go follow @MikoGates: Speechless....... Gue udah nggak tau lagi mau ngom...: "Speechless....... Gue udah nggak tau lagi mau ngomong apa. Gue pun terus galau sampai akhirnya gue sadar, mereka ngelakuin ini semua pasti..."
↔SMPN 6 BOGOR↔
Jangan lupa follow @MikoGates
Thanks..
Dan add Miko Alifpriliyan Basir
Game kesukaan :
↔RF online
↔AyoDance
↔LostSaga
kalo mau tau lebih banyak, jangan lupa follow @MikoGates dan F Miko Alifpriliyan Basir
Thanks all~
↔SMPN 6 BOGOR↔
Jangan lupa follow @MikoGates
Thanks..
Dan add Miko Alifpriliyan Basir
Game kesukaan :
↔RF online
↔AyoDance
↔LostSaga
kalo mau tau lebih banyak, jangan lupa follow @MikoGates dan F Miko Alifpriliyan Basir
Thanks all~
Sabtu, 30 Juli 2011
Speechless....... Gue udah nggak tau lagi mau ngomong apa. Gue pun terus galau sampai akhirnya gue sadar, mereka ngelakuin ini semua pasti semata-mata supaya mentionnya gue bales. Ya, gue yakin, pasti supaya mentionnya gue bales! HAHAHA
Speechless.......
Gue udah nggak tau lagi mau ngomong apa. Gue pun terus galau sampai akhirnya gue sadar, mereka ngelakuin ini semua pasti semata-mata supaya mentionnya gue bales. Ya, gue yakin, pasti supaya mentionnya gue bales!
Dan add Miko Alifpriliyan Basir
Game kesukaan :
☻RF online
↔LostSaga
☻AyoDance
↔CrossFire
↔PerfectWorld
Langganan:
Postingan (Atom)